Redaksi Sholawat Ibrohimiyyah
Redaksi Sholawat Ibrohimiyyah memang banyak sekali sebagai indikasi bahwa sholawat ini sangatlah penting dibaca, baik di dalam maupun di luar sholat. Bahkan mayoritas ulama' mengatakan; sholat tidak sah bila tidak membacanya. Untuk itu, sholawat haruslah dihafal baru kemudian di resapi makna kandungannya. baru kemudian mengharapkan hikmah, nur dan asror yang tentu luar biasa banyaknya.Bila tidak demikian, kenapa Rasululloh memilihkan redaksi semacam ini ? pastinya disana ada hal-hal tak terduga luar biasa.
Silahkan pilih redaksi Sholawat Ibrohimiyyah dibawah ini :
Puisi Kesedihan Sahabat Nabi
Sahabat Hassaan bin Tsabit Sang Penyair Nabi melantukan puisi kepedihan, ketika Sang Rasululloh mangkat ke haribaan Alloh. Saat itu tak seorang pun yang tidak sedih dan tangis pilu terdengar di segala penjuru dunia, kecuali dari orang kafir dan munafiq. "Seolah lebih baik mati dari pada hidup tanpa mendampingi Beliau", begitu menurut sahabat ini.
Semangat sahabat ini kepada Sang Pujaan begitu meluapnya, apalagi Rasululloh bersabda kepada sahabat ini "Wahai Hassaan, seranglah mereka (kaum musyrikin) dengan hija' mu (syi'ir bernada serangan), sungguh syi'irmu lebih keras dari pada tebasan pedang", perasaan bangga dan bahagia menyelimuti, tidak lain karena dukungan dan penghormatan Rasululloh atas dirinya, seorang tua yang tak kuat membawa pedang namun kuat dalam lisan puitisnya.
Dan kesedihan begitu memuncak dan langit terasa runtuh, saat Rasululloh wafat. Sahabat Hassaan bin Tsabit menyampaikan ritsa' (tangisan yang ditumpahkan melalui kata-kata) nya seperti bait-bait di bawah ini :
Puisi Puji Untuk Sang Nabi
Hasaan bin Tsabit
bernama lengkap Abul Walid Hassaan bin Tsabit al-Mundzir Al-Khozroji Al-Anshori, adalah penyair yang sangat diandalkan Rasululloh untuk menghadapi serangan kaum musyrikin melalui puisi-puisi mereka yang menyakitkan, meremehkan, membuat kebencian serta melemahkan semangat kaum muslimin.
Beliau memang tidak ikut serta berjuang di laga peperangan karena usia tua atau sakit-sakitan, tetapi perjuangannya adalah melalui sastra puisi. Sampai-sampai Rasululloh memberikan do'a dan pujian kepadanya dengan bersabda : lawan lah kata-kata mereka (kaum musyrikin) dan serang lah, Jibril bersamamu. Atau dikesempatan lain Rasululloh bersabda kepadanya : jawablah mereka untukku, semoga Ruhul qudus (Jibril) bersamamu.
Diantara syi'ir beliau memuji Rasululloh :
Rasululloh di jazirah Arab
Islam datang di jazirah yang sangat tandus, keramaian orang arab yang ada hanya mengandalkan jalur transit perdagangan karena ada air zamzam. Rasululloh datang di jaman serba primitif dalam aqidah dan akhlaq namun tinggi dalam sastra budaya bahasa. Situasi dan kondisi demikianlah yang kemudian menjadi pilihan terbaik bagi Alloh untuk mengutus Sang Nabi terakhir dengan membawa ajaran islam yang damai, dilandasi iman kepada yang haq serta berhias prilaku akhlaq mulia.
Mengenal Serba-serbi Rasululloh
Nabi Muhammad setiap hari kita sapa minimal sepuluh kali di setiap sholat. Saat sedang sholat! saat menghadap Alloh Sang Maha Segalanya. Kalau ga menyapa malah batal sholatnya, ga sah.
Sapaan bisa sangat mempunyai makna bila mengenal siapa yang disapa. Sapaan ini bisa saja hanya sekedar bosa-basi bila hanya sekedar menonjolkan rasa ukhuwah dan atau sisi kemanusiaan saja. Tapi apakah memang hal itu saja sudah cukup? Orang mengaku Islam tapi tidak mengenal Beliau, harusnya malu. Kenapa malu? sebab tidak tahu berterima kasih. Kenapa harus berterima kasih? sebab karena Beliau lah kita selamat dari murka Alloh. Kenapa kita selamat? karena jasa Beliau lah kita mengerti dan mengamalkan Islam dengan Al-Qur_an dan hadisnya. Ga aneh bila ada orang mengatakan, Rasululloh lebih baik dari Al-Qur_an! .... Ka'bah tidak lebih hebat dari Rasululloh ! ... malam kelahiran Beliau lebih mulya dari malam lailatul qodar !.... aneh ya..
Berikut ini sebagian kecil hal2 seputar Beliau..
Tuanku Muhammad ku