Al-Qur'an Bukan Produk Budaya
Al-Qur'an bukan produk budaya (muntaj tsaqofy) dari seorang arab bernama Muhammad bin Abdullah Al-Qurosy yang pintar membuat puisi. Namun benar-benar wahyu ilahi nan suci, yang seharusnya diterima tidak hanya dengan akal semata, tetapi dengan iman dalam dada. Al-Qur'an adalah salah satu rukun dari mengimani kitab suci. Sedangkan akal dengan keterbatasannya hanyalah berfungsi sebagai pengikat antara apa yang dilihat dan apa yang dirasa.
Banyak orang terperangkap teori yang katanya baru bernama hermeneutika, tapi ternyata hal itu sekedar kemasan baru dari konten lama yang sejak pertama ayat Al-Qur'an diturunkan hal itu sudah ada. Dimana Al-Qur'an telah tegas menyatakan ; "Dimana atau seberapa keimananmu bila ayat-ayat ini sekedar teks budaya bergaya puisi atau prosa indah ?"
Do'a Sapu Jagad Versi Al-Qur'an
Do’a adalah senjata seorang mu’min (silahul mu’min). Dan disebut sapu jagad karena merunut redaksi yang disampaikan seolah menyapu bersih hal yang perlu dipanjatkan dalam setiap do’a ; yakni memohon agar mendapatkan hal positif dan terhindar dari hal-hal yang negatif.
Do’a sapu jagad perlu disampaikan untuk berjaga dari kekurang sempurnaan do’a yang dipanjatkan. Bahkan bila dirunut secara detail, pasti lah ada kekurangan, baik itu sengaja maupun tidak. Contoh saja ketika berdo’a ; Ya Alloh, aku mohon kaya. Itu sajakah ? mau kaya tapi sakit ?. Berdo’a lagi : Ya Alloh, mohon kaya dan sehat. Itu saja ? mau kaya sehat, tapi tak punya keluarga ?. Berdo’a lagi: Ya Alloh, mohon kaya, sehat dan keluarga sakinah. Begitu ? mau kaya, sehat, berkeluarga, tapi tak punya tetangga ?. berdo’a lagi: Ya Alloh, mohon kaya, sehat, kaya, berkeluarga, bertetangga baik. Cukupkah ? mau kaya, sehat, kaya, berkeluarga, bertetangga, tapi daerahnya rawan bencana ?. mau masuk surga ? Begitu seterusnya, pasti ada bolongnya dan tidak sempurna.
Sohib Dalam Al-Qur’an
Banyak kata shohib dan turunannya tersebar diberbagai ayat dalam Al-Qur’an. Shohib sendiri berarti teman yang selalu mendampingi kemana pergi. Ibarat kata; ada gula ada semut. Namun saat di lihat secara lebih mendalam, kata shohib bisa bergeser dari arti sebenarnya, tentu melihat susunan kata (siyaqul kalam) yang menyertainya.
Dibawah ini ada 9 makna selain makna aslinya disertai contoh ayatnya.
Lisan Dalam Al-Qur’an
Menarik untuk diperhatikan mengenai kata lisan yang tidak banyak disebutkan dalam Al-Qur’an. Sebagaimana diketahui bahwa lisan adalah salah satu anggota badan yang terdapat dalam mulut sebagai alat untuk berbicara dan mengecap. Sehingga orang yang berkata lancar, jelas dan mudah difahami disebut fasih lisannya.
Memang secara etimologi kata lisan itu demikian adanya. Namun dalam Al-Qur’an para ahli tafsir mendistribusikannya dalam 4 makna.
Tamsil Pelajaran 6 : Jembatan Nikmat
Beberapa tamsil dikemukakan agar lebih mudah mencerna pelajaran yang seharusnya punya muatan tinggi. Berikut ini sebagian contoh dan insya Alloh akan di update pada kesempatan yang akan datang.
Sebagai salah satu tamsil adalah Ayat :صِرَاطَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ
“Jembatan orang-orang yang Engkau anugerahi kenikmatan”. Lalu diarahkan pada ayat :
وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَالرَّسُولَ فَأُولَٰئِكَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ ۚ وَحَسُنَ أُولَٰئِكَ رَفِيقًا
Barangsiapa yang ta’at setia kepad Alloh dan rasulNya, maka mereka akan bersama dengan orang-orang yang Alloh anugerahi kenikmatan, berturut-turut dari kalangan para nabi, para shiddiq, para syahid, dan para orang saleh. Mereka orang bagus sebagai teman yang halus.
Do'a Khatam Al-qur'an 2
Do’a Khatam Al-Qur’an – Sidi Syekh Zaini Dahlan Al-Makki
صَدَقَ الله مَوْلاَنَا العَظْيم. وَبَلَّغَ رَسُوْلُهُ النَّبِيُّ الكَرِيْم. وَنَحْنُ عَلَى ذَلِكَ مِنَ الشَّاهِدِيْنَ الشَّاكِرِيْنَ. وَالحَمْدُ لله رَبِّ العَالَمِيْنَ.
اللَّهُمَّ انْفَعْنَا وَارْفَعْنَا بِالقُرْآنِ العَظِيْمِ، وَبَارِكْ لَنَا بِالآيَاتِ وَالذِّكْرِ الحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ، وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكً أًنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ، وَجُدْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ الجَوَّادُ الكَرِيْمُ، وَعَافِنَا مِنْ كُلِّ بَلاَءٍ يَا عَظِيْمُ.
اللَّهُمَّ اجْعَلِ القُرْآنَ العَظِيْمَ رَبِيْعَ قُلُوْبِنَا، وَشِفَاءَ صُدُوْرِنَا، وَنُوْرَ أَبْصَارِنَا، وَذِهَابَ هُمُوْمِنَا وَغُمُوْمِنَا وَأَحْزَانِنَا، وَمَغْفِرَةً لِذُنْوْبِنَا، وَقَضَاءً لِحَوَائِجِنَا، وَسَائِقَنَا وَقَائِدَنَا وَدَلِيْلَنَا إِلَيْكَ وَإِلَى جَنَّاتِكَ جَنَّاتِ النَّعِيْمِ.
اللَّهُمَّ ارْحَمْنَا بِالقُرْآنِ العَظِيْمِ، وَاجْعَلْهُ لَنَا إِمَامًا وَنُوْرًا وَهُدًى وَرَحْمَةً. اللَّهُمَّ ذَكِّرْنَا مِنْهُ مَا نَسِيْنَا، وَعَلِّمْنَا مِنْهُ مَا جَهِلْنَا، وَارْزُقْنَا تِلاَوَتَهُ عَلَى طَاعَتِكَ آنَاءَ اللَّيْلِ وَأَطْرَافَ النَّهَارِ، وَاجْعَلْهُ حُجَّةً لَنَا، وَلاَ تَجْعَلْهُ حُجَّةً عَلَيْنَا، مَوْلاَنَا رَبَّ العَالَمِيْنَ.
Do’a Khotmil Qur’an
Do’a Khotmil Qur’an
Riwayat KH. Muhammad Munawwir Abdullah Rosyad
Krapyak Yogyakarta
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
الحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ. والصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ أَشْرَفِ المُرْسَلِيْنَ. سَـيِّدِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ. اللَّهُمَّ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا خَتْمَ القُرْآنِ وَتَجَاوَزْ عَنْ مَا كَانَ مِنَّا فِي تِلاَوَتِهِ مِنْ خَطَاءٍ أَوْ نِسْيَانٍ أَوْتَحْرِيْفِ كَلِمَةٍ عَنْ مَوَاضِعِهَا أَوْ تَغْيِـيْرِحَرْفٍ أَوْتَقْدِيْمٍ أَوْ تَأْخِيْرٍ أَوْزِيَادَةٍ أَوْنُقْصَانٍ أَوْتَأْوِيْلٍ عَلىَ غَيْرِ مَا أَنْزَلْتَهُ أَوْرَيْبٍ أَوْ شَكٍّ أَوْتَعْجِيْلٍ عِنْدَ تِلاَوَتِهِ أَوْكَسَلٍ أَوْسُرْعَةٍ أَوْزَيْغِ اللِّسَانِ أَوْوَقْفٍ بِغَيْرِ وَقْفٍ أَوْ إِذْغَامٍ بِغَيْرِ مُدْغَمٍ أَوْإظْهَارٍ بِغَيْرِ بَيَانٍ أَوْمَدٍّ أَوْتَشْدِيْدٍ أَوْهَمْزٍ أَوْجَزْمٍ أَوْإِعْرَابٍ بِغَيْرِ مَكَانٍ. فَاكْتُـبْهُ مِنَّا عَلىَ التَّمَامِ وَالْكَمَالِ وَالمُهَذَّبِ مِنْ كُلِّ أَلْحَانِ.