Al-Qur'an bukan produk budaya (muntaj tsaqofy) dari seorang arab bernama Muhammad bin Abdullah Al-Qurosy yang pintar membuat puisi. Namun benar-benar wahyu ilahi nan suci, yang seharusnya diterima tidak hanya dengan akal semata, tetapi dengan iman dalam dada. Al-Qur'an adalah salah satu rukun dari mengimani kitab suci. Sedangkan akal dengan keterbatasannya hanyalah berfungsi sebagai pengikat antara apa yang dilihat dan apa yang dirasa.
Banyak orang terperangkap teori yang katanya baru bernama hermeneutika, tapi ternyata hal itu sekedar kemasan baru dari konten lama yang sejak pertama ayat Al-Qur'an diturunkan hal itu sudah ada. Dimana Al-Qur'an telah tegas menyatakan ; "Dimana atau seberapa keimananmu bila ayat-ayat ini sekedar teks budaya bergaya puisi atau prosa indah ?"
Al-Qur'an bukan buatan penyair, tapi indah tak tertandingi
Al-Qur'an juga bukan jampi-jampi dukun, tapi kuat tak terlawan
Mari perhatikan dengan seksama ayat-ayat dibawah ini, dan status apa yang diberikan kepada oang yang tidak beriman :
فَلَا أُقْسِمُ بِمَا تُبْصِرُونَ (38) وَمَا لَا تُبْصِرُونَ (39)
إِنَّهُ لَقَوْلُ رَسُولٍ كَرِيمٍ (40)
وَمَا هُوَ بِقَوْلِ شَاعِرٍ ۚ قَلِيلًا مَّا تُؤْمِنُونَ (41)
وَلَا بِقَوْلِ كَاهِنٍ ۚ قَلِيلًا مَّا تَذَكَّرُونَ (42)
تَنزِيلٌ مِّن رَّبِّ الْعَالَمِينَ (43)
وَلَوْ تَقَوَّلَ عَلَيْنَا بَعْضَ الْأَقَاوِيلِ (44) لَأَخَذْنَا مِنْهُ بِالْيَمِينِ (45)
ثُمَّ لَقَطَعْنَا مِنْهُ الْوَتِينَ (46) فَمَا مِنكُم مِّنْ أَحَدٍ عَنْهُ حَاجِزِينَ (47)
وَإِنَّهُ لَتَذْكِرَةٌ لِّلْمُتَّقِينَ (48) وَإِنَّا لَنَعْلَمُ أَنَّ مِنكُم مُّكَذِّبِينَ (49)
وَإِنَّهُ لَحَسْرَةٌ عَلَى الْكَافِرِينَ (50) وَإِنَّهُ لَحَقُّ الْيَقِينِ (51)
فَسَبِّحْ بِاسْمِ رَبِّكَ الْعَظِيمِ (52)
Maka Aku bersumpah dengan apa yang kamu lihat.
Dan dengan apa yang tidak kamu lihat.
Sesungguhnya Al Quran itu adalah benar-benar wahyu (Allah yang diturunkan kepada) Rasul yang mulia,
dan Al Quran itu bukanlah perkataan seorang penyair. Sedikit sekali kamu beriman kepadanya.
Dan bukan pula perkataan tukang tenung. Sedikit sekali kamu mengambil pelajaran daripadanya.
Ia adalah wahyu yang diturunkan dari Tuhan semesta alam.
Seandainya dia (Muhammad) mengadakan sebagian perkataan atas (nama) Kami,
niscaya benar-benar Kami pegang dia pada tangan kanannya.
Kemudian benar-benar Kami potong urat tali jantungnya.
Maka sekali-kali tidak ada seorangpun dari kamu yang dapat menghalangi (Kami), dari pemotongan urat nadi itu.
Dan sesungguhnya Al Quran itu benar-benar suatu pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.
Dan sesungguhnya Kami benar-benar mengetahui bahwa di antara kamu ada orang yang mendustakan(nya).
Dan sesungguhnya Al Quran itu benar-benar menjadi penyesalan bagi orang-orang kafir (di akhirat).
Dan sesungguhnya Al Quran itu benar-benar kebenaran yang diyakini.
Maka bertasbihlah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Maha Besar.
(Al-Haaqqoh 38 - 52)
Semoga bermanfaat
Allohumma Sholli Alan Nabi Muhammad wa Sallim
Suka artikel diatas ?, Silahkan Klik :
POSTING : Al-Qur'an Bukan Produk Budaya
SHARE : Bagikan untuk teman anda. Semoga bermanfaat dan terima kasih.