Sahabat Hassaan bin Tsabit Sang Penyair Nabi melantukan puisi kepedihan, ketika Sang Rasululloh mangkat ke haribaan Alloh. Saat itu tak seorang pun yang tidak sedih dan tangis pilu terdengar di segala penjuru dunia, kecuali dari orang kafir dan munafiq. "Seolah lebih baik mati dari pada hidup tanpa mendampingi Beliau", begitu menurut sahabat ini.
Semangat sahabat ini kepada Sang Pujaan begitu meluapnya, apalagi Rasululloh bersabda kepada sahabat ini "Wahai Hassaan, seranglah mereka (kaum musyrikin) dengan hija' mu (syi'ir bernada serangan), sungguh syi'irmu lebih keras dari pada tebasan pedang", perasaan bangga dan bahagia menyelimuti, tidak lain karena dukungan dan penghormatan Rasululloh atas dirinya, seorang tua yang tak kuat membawa pedang namun kuat dalam lisan puitisnya.
Dan kesedihan begitu memuncak dan langit terasa runtuh, saat Rasululloh wafat. Sahabat Hassaan bin Tsabit menyampaikan ritsa' (tangisan yang ditumpahkan melalui kata-kata) nya seperti bait-bait di bawah ini :