Sahabat Hassaan bin Tsabit Sang Penyair Nabi melantukan puisi kepedihan, ketika Sang Rasululloh mangkat ke haribaan Alloh. Saat itu tak seorang pun yang tidak sedih dan tangis pilu terdengar di segala penjuru dunia, kecuali dari orang kafir dan munafiq. "Seolah lebih baik mati dari pada hidup tanpa mendampingi Beliau", begitu menurut sahabat ini.
Semangat sahabat ini kepada Sang Pujaan begitu meluapnya, apalagi Rasululloh bersabda kepada sahabat ini "Wahai Hassaan, seranglah mereka (kaum musyrikin) dengan hija' mu (syi'ir bernada serangan), sungguh syi'irmu lebih keras dari pada tebasan pedang", perasaan bangga dan bahagia menyelimuti, tidak lain karena dukungan dan penghormatan Rasululloh atas dirinya, seorang tua yang tak kuat membawa pedang namun kuat dalam lisan puitisnya.
Dan kesedihan begitu memuncak dan langit terasa runtuh, saat Rasululloh wafat. Sahabat Hassaan bin Tsabit menyampaikan ritsa' (tangisan yang ditumpahkan melalui kata-kata) nya seperti bait-bait di bawah ini :
كُحِلَتْ مآقِيهَا بكُحْلِ الأرْمَدِ |
مَا بَالُ عَينِكَ لاَ تَنَامُ كأنّمَا |
aliran airmata dicelak dengan celak pasir |
Ada apa matamu tak bisa tidur, seolah |
يا خيرَ مَنْ وَطِىءَ الحَصَى لاَ تَبْعَدِ |
جَزْعاً عَلَى المَهْدِيّ، أصْبَحَ ثاوِياً |
Wahai sebaik-baik orang yang menjejak tanah berkerikil, jangan engkau menjauh |
Terkejut ketakutan kepada Sang Mahdi telah diam berbaring |
غُيّبْتُ قَبْلَكَ فِي بَقِيعِ الغَرْقَدِ |
جَنْبِي يَقِيْكَ التُّرْبَ لَهْفِي لَيْتَنِي |
aku bisa menghilang sebelum kamu di Baqi’ ghorqod |
di dekatku, kesedihanku dapat menjagamu dari tanah itu, jikalau |
فِي يَوْمِ الإثْنَيْنِ النَّبِيُّ المُهْتَدِي |
بِأَبِي وَأمِّي مَنْ شَهِدْتُ وَفَاتُهُ |
pada hari Senin, Sang Nabi yang mendapat petunjuk |
Demi bapakku dan ibuku, siapa yang menyaksikan wafat Beliau |
يَا لهْفَ نَفْسِي لَيْتَنِي لَمْ أُولَدِ |
فَظَلِلْتُ بَعْدَ وَفَاتِهِ مُتَبَلِّداً، |
Wahai kesedihan diriku, jikalau aku tak dilahirkan |
Dimana setelah wafat Beliau, aku seolah jadi orang pandir melongo |
يَا لَيْتَني صُبّحْتُ سَمَّ الأسْوَدِ |
أأُقِيمُ بَعْدَكَ بالمَدينَة ِ بَيْنَهُمْ؟ |
Jikalau boleh aku bisa menjadi sahabat racun hitam |
Sanggupkah setelah wafatmu, aku tetap tinggal di Madinah bersama mereka? |
فِي رَوْحَة ٍ مِنْ يَوْمِنَا أوْ فِي غَدِ |
أوْ حلّ أمرُ اللهِ فِيْنَا عَاجِلاً |
Baik saat rehat di hari kita atau besok siang |
atau telah tiba putusan (mati) Alloh kepada kita dengan segera |
مَحْضَاً ضَرَائِبُهُ كَرِيْمَ المَحْتِدِ |
فَتَقُوْمَ سَاعَتُنَا، فَـنَلْقَى طَيِّباً |
Murni jejak Beliau orang yang bertabiat mulya |
Justru saat itu kita bangkit, dan bertemu Sang Wangi mewangi |
وَلدَتْكَ مُحْصَنَة ً بِسَعْدِ الأسعُدِ |
يَا بِكْرَ آمِنَة َ المُبَارَكَ ذِكْرُهُ، |
Dia melahirkan anda sebagai wanita suci terjaga puncak gembira dari kegembiraan |
Wahai putra Aminah, yang berkah saat menyebut nama Beliau |
مَنْ يُهْدَ للنّورِ المُبَارَكِ يَهْتَدِ |
نُوراً أضَاءَ عَلَى البَرِيّة ِ كُلِّهَا، |
Siapapun tersinari cahaya yang berkah itu maka dia akan mendapat petunjuk |
Cahaya yang menyinari manusia semuanya |
فِي جَنّة ٍ تَثْني عُيُونَ الحُسّدِ |
يَا رَبّ! فَاجْمَعْنَا فَمَا وَنَبِيَّنَا، |
di surga yang mata orang dengki pun akan memuji |
Ya Alloh Tuhanku, pertemukan kami dengan nabi kami |
يَا ذَا الجَلاَلِ وَذَا العُلاَ وَالسُّؤْدَدِ |
فِي جَنّة ِ الفِرْدَوْسِ وَاكتُبْهَا لَنَا |
Wahai Dzat yang Maha Mulya, Maha Tinggi dan menguasai |
di surga firdaus, tuliskan itu untuk kita |
إِلاَّ بَكَيْتُ عَلَى النَّبِيِّ مُحَمَّدِ |
وَاللهِ أسْمَعُ مَا بَقِيتُ بِهَالِكٍ |
kecuali tangisku untuk Sang Nabi Muhammad |
Demi Alloh, apa yang aku dengar dari yang tersisa ini adalah kehancuran |
بَعْدَ المغَيَّبِ في سَوَاءِ المَلْحَدِ |
يَا وَيْحَ أنْصَارِ النبيِّ وَرَهْطِهِ، |
setelah kehilangan di tengah liang lahad |
Sungguh celaka para anshor nabi dan kelompok nya |
سُوْداً وُجُوْهُهُمْ كَلَوْنِ الإثْمِدِ |
ضَاقَتْ بِالأنْصَارِ البِلاَدُ فَأَصْبَحَتْ |
hitam wajah mereka seperti warna bahan celak |
Para anshor merasa negeri ini menjadi sempit, lalu menjadi |
وَفُضُوْلُ نِعْمَتِهِ بِنَا لمْ يَجْحَدِ |
وَلَقَدْ وَلَدْنَاهُ، وَفِينَا قَبْرُهُ، |
Serta sisa kenikmatan bersama Beliau yang tak bisa dipungkiri |
Sungguh kita berkeluarga, dan di tengah kita ada kubur Beliau |
أنْصَارَهُ فِي كُلِّ سَاعَة ِ مَشْهَدِ |
وَاللهُ أكْرَمَنا بِهِ وَهَدَى بِهِ |
para anshornya, dimana setiap saat ada hal perlu disaksikan |
Alloh memulyakan dan memberi petunjuk karena Beliau kepada kita |
وَالطَّيِّبُوْنَ عَلَى المُبَارَكِ أحْمَدِ |
صَلّى الإلهُ وَمَنْ يَحُفُّ بِعَرْشِهِ |
serta orang-orang baik kepada Sang Ahmad yang diberkahi |
Alloh dan malaikat yang mengelilingi ‘Aresy Nya bersholawat |
لمّا تَوَارَى فِي الضَرِيْحِ المُلحَدِ |
فَرِحَتْ نَصَارَى يَثْرِبٍ وَيَهُوْدُهَا |
saat Beliau tertutup di pembaringan liang lahad |
Nasrani dan Yahudi Yatsrib bergembira |
Allohumma Sholli Alan Nabi Muhammad wa Sallim
Suka artikel diatas ?, Silahkan Klik :
POSTING : Puisi Kesedihan Sahabat Nabi
SHARE : Bagikan untuk teman anda. Semoga bermanfaat dan terima kasih.