Islam datang di jazirah yang sangat tandus, keramaian orang arab yang ada hanya mengandalkan jalur transit perdagangan karena ada air zamzam. Rasululloh datang di jaman serba primitif dalam aqidah dan akhlaq namun tinggi dalam sastra budaya bahasa. Situasi dan kondisi demikianlah yang kemudian menjadi pilihan terbaik bagi Alloh untuk mengutus Sang Nabi terakhir dengan membawa ajaran islam yang damai, dilandasi iman kepada yang haq serta berhias prilaku akhlaq mulia.
Pertama:
Beliau diutus kepada kaum ummy atau bangsa buta huruf. Atau ada yang mengartikan, bangsa yang belum pernah mendapat kitab suci. Sebagai tanda bahwa apa yang akan diajarkan nanti tidak terkontaminasi oleh ajaran yang sudah ada dan betul-betul dari Alloh.
هُوَ الَّذِي بَعَثَ فِي الْأُمِّيِّينَ رَسُولًا مِنْهُمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِنْ كَانُوا مِنْ قَبْلُ لَفِي ضَلَالٍ مُبِينٍ
Dialah yang mengutus kepada kaum buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka Kitab dan Hikmah. Meskipun sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata (Surat Jum’at 2).
Kedua:
Beliau diutus dimana terdapat induk daratan (ummul quro) sebagai poros bumi dan pusat turunnya berkah. Bila setiap orang tahu hakekat apa yang dalam Baitulloh ini, tentu semua akan kembali kepadanya untuk mendapatkan berkah berlebih dan rasa aman.
وَلِتُنذِرَ أُمَّ الْقُرَى وَمَنْ حَوْلَهَا
Agar anda memberi peringatan kepada Ummul Quro (ibu kota) dan orang-orang sekitarnya. (Al-An'am 92)
وَإِذْ جَعَلْنَا الْبَيْتَ مَثَابَةً لِلنَّاسِ وَأَمْنًا وَاتَّخِذُوا مِنْ مَقَامِ إِبْرَاهِيمَ مُصَلًّى ۖ وَعَهِدْنَا إِلَىٰ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ أَنْ طَهِّرَا بَيْتِيَ لِلطَّائِفِينَ وَالْعَاكِفِينَ وَالرُّكَّعِ السُّجُودِ
Dan ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. Serta jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat shalat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: "Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang i´tikaf, yang ruku’ dan yang sujud". (Surat Al-Baqoroh 125)
Ketiga:
Hikmah begitu besar adalah saat bahasa da’wah adalah Bahasa Arab. Dimana apa yang akan diwahyukan Alloh paling tepat adalah dengan menggunakan ketinggian sastra bahasa ini.
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ قُرْآنًا عَرَبِيًّا لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ
Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Quran (bacaan) berbahasa Arab, agar kamu dapat mengikatnya dengan akal. (Surat Yusuf 2).
Suka artikel diatas ?, Silahkan Klik :
POSTING : Rasululloh di jazirah Arab
SHARE : Bagikan untuk teman anda. Semoga bermanfaat dan terima kasih.