Lailatul qodar secara bahasa punya dua arti, malam agung atau malam taqdir. keduanya saling memberi makna pada yang lain.
Makna pertama diambil dari sepasukan besar malaikat perdamaian yang membawa parsel seribu bulan. (Tanzzalul malaikatu war ruhu…).
Makna kedua lebih karena pada malam itu seluruh taqdir makhluq di update untuk setahun kedepan. Seperti pada ayat 3 surat adDukhon “fiha yufraqu kullu amrin hakim”.
Kenapa seribu bulan? Jawabannya mudah: Bonus ilahy.
Coba 1000 bulan ini di kurs dalam tahun, 1000 dibagi 12, sama dengan 83 tahun lebih. Berapa rata rata umur manusia? Taruhlah 65 tahun. Berapa rata rata waktu yang dipakai untuk ibadahnya? 1 roka’at membutuhkan kira kira 3 menit, kemudian dikali 17 roka’at, sama dengan 51 menit. Dalam satu bulan berarti 1581 menit. Lalu dikali sekali lagi sejumlah umur manusia 65 tahun, sama dengan 102.765 menit atau sama dengan 1712.75 jam. Sekali lagi di kurs dalam hitungan hari, 71.6545833 hari! Seumur hidup cuma sholat wajib kurang dari tiga bulan.
Kemudian puasa wajib 30 hari, kali 65 tahun, 1950 hari.
Selanjutnya haji wajib cukup 4 hari.
Total keseluruhan ibadah 2025.65458 hari (5.54973858 tahun).
Bisa dibayangkan, seumur hidup kita ibadah hanya 5 setengah tahun lebih. Belum lagi dikurangi masa akil baligh!. Oleh karena itu, alangkah senangnya seseorang mendapat bonus 83 tahun lebih penuh berkah.
Dan alangkah terasa gembira tiada tara saat hari raya idul fitri… Hari kembali ke fitrah, terlahir bak bayi polos tanpa dosa.
Suka artikel diatas ?, Silahkan Klik :
POSTING : Malam Seribu Bulan
SHARE : Bagikan untuk teman anda. Semoga bermanfaat dan terima kasih.