Harusnya surga berada di suatu tempat setelah alam dunia hancur. Surga sebagai tempat dimana setiap makhluq yang berbakti kepada Alloh akan mengambil anugerahNya tentu menjadi idaman dan harapan, karena ibarat pulang kampung bagi mereka.
Namun ada 2 hal dimana setiap yang berada dalam situasi dan kondisi seperti itu seolah telah berada dan berhak menempati surga yang dijanjikan. Untuk itulah hal ini disebut surga dunia.
Pertama : Rowdhoh Syarifah
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنهُ عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: «مَا بَيْنَ بَيْتِي وَمِنْبَرِي رَوْضَةٌ مِنْ رِيَاضِ الجَنَّةِ، وَمِنْبَرِي عَلَى حَوْضِي». متفق عليه.
Kedua : Halaqoh Dzikir
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ الله قَالَ: «إِذا مَرَرْتُمْ برِيَاضِ الجَنَّةِ فَارْتَعُوا» قَالُوا: وَمَا رِيَاضُ الجَنَّةِ؟ قَالَ: «حِلَقُ الذِّكْرِ». أخرجه أحمد والترمذي.
Bila anda sekalian melewati taman-taman surga berusahalah ri’ayah. Para sahabat bertanya : apakah itu taman-taman surga ? Rasululloh menjawab : halaqoh-halaqoh dzikir.
(Keterangan : ri’ayah : menggembala, jadi artinya : berkumpul dengan penuh perhatian. Halaqoh : cincin, artinya menjadi : berkumpul membuat lingkaran)
Pelajaran dan hikmah
Pelajaran lain yang bisa diambil dari hadits diatas selain yang sudah tergambar dalam maksud hadits Beliau adalah bahwa :Satu :
Untuk kesekian kalinya, Rasululloh membuka rahasia serta tabir kegaiban terkait salah satu tempat terbaik untuk taqorrub hanya kepada Alloh. Baik petilasan itu pernah ditempati Nabi atau setingkat dibawanya, para orang-orang sholeh.
D u a :
Apa yang disampaikan Beliau tentu tidak bisa diambil secara eksplisit kata atau dipandang mata di alam kasat nyata sekarang. Tetapi mesti diambil hakekat maknanya, bahwa siapa yang pernah berada di tempat itu, seolah tercatat telah berada di salah satu taman-taman surga.
Tiga :
Penisbatan tempat atau petilasan yang pernah dilalui dan di tempati Nabi dalam beragam aktifitas Beliau menjadi sarana untuk membangkitkan memori zaman kenabian sehingga meningkatkan motifasi beribadah dan ketaatan kepada Alloh.
Empat :
Penisbatan tempat sehingga dikatakan sebagai taman surga ternyata bisa dibuat sendiri oleh orang orang sholeh dengan dzikir-dzikir mereka. Meskipun tentu hal itu tidak berbanding setingkat dengan taman surga nabi. Artinya, dua hadits diatas bisa disinkronkan dalam ungkapan ;
"Buatlah taman surga dengan halaqoh dzikir sebagaimana taman surga yang di ri’ayah oleh Sang Nabi"
Lima :
Rowdhoh Nabi dahulu adalah tempat yang dipakai berbagai aktifitas Beliau baik sebagai masjid, tempat mengaji dan berdzikir, ruang konsultasi kantor pemerintahan, markas besar perjuangan dan lain sebagainya.
Enam :
Titik temunya ada pada kata halaqoh dzikir. Jadi apapun kegiatan yang berlandaskan maqsud membuat halaqoh dzikir, berarti semua orang sholeh bisa membuat sendiri taman surga masing-masing.
Tujuh :
Begitu juga dengan kata dzikir itu sendiri yang berarti mengingat atau menyebut yang dalam hal ini tentu dengan tujuan kepada Alloh. Dimana Rasululloh tidak menentukan atau membatasi secara eksplisit atau membuat klasifikasi dzikir yang dimaksudkan, baik dilihat dari waktu, tempat, materi dan muatan dzikirnya. Rasululloh hanya memberikan perintah secara garis besarnya saja, untuk selanjutnya petunjuk teknis dan detailnya diserahkan sesuai kebijakan dan kreasi masing-masing, asalkan hal itu dengan niat dzikir kepada Alloh.
Semoga bermanfaat. Amiiin.
Suka artikel diatas ?, Silahkan Klik :
POSTING : Taman Surga Dunia
SHARE : Bagikan untuk teman anda. Semoga bermanfaat dan terima kasih.