Jikalau cinta kepada lawan jenis adalah sesuatu yang luar biasa nikmat, penuh fantasi dan imajinasi... Bagaimana jika cinta itu terwujud kepada Alloh Yang Maha Esa
Sang Pencipta?????????????????????????
Seperti Robi’ah Al-Adawiyah…..
Cinta yang ada di cerita sinetron adalah cinta yang fana..alias sesaat, karna hanya terwujud kepada lawan jenis...
Islam tidak menganjurkan cinta sebagai pondasi keluarga yang sakinah (yang sukun = tenang = harmonis).
وَمِنْ آَيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا
وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآَيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
(Dan termasuk tanda2 kebesaranNya, bahwa Dia menciptakan dari golongan kalian sendiri, istri-istri supaya kamu sekalian dapat tenang di sisi mereka. Serta Dia menjadikan diantara kamu sekalian rasa mawaddah dan rahmat. Sesungguhnya hal ini menjadi tanda2 yang besar bagi orang2 yang berfikir. Ar-Rum 21)
Keyword nya ada pada kata mawaddah. Berbeda dengan mahabbah atau cinta yang tiada logika, kalau mawaddah, masih terselip alasan dan logika. Atau masih ada kata “Kenapa aku senang dengan si Dia”. Sangat mungkin berbahaya jika cinta melandasi seseorang berumah tangga. Kebenaran tidak lagi terukur, standar baik dan buruk menjadi kacau, serta larangan bisa menjadi perintah dan atau sebaliknya, perintah menjadi larangan, bahkan sedikit anjuran bisa menjadi kenekatan… hanya berdalih cinta… Membina keluarga yang sakinah cukup dengan rasa senang yang beralasan dan rasa rahmah penuh kasih sayang. Berbeda dengan cinta, mawaddah mudah dibentuk, ditambah dan diperbaharui. Dan dengan mawaddah, akan memunculkan rasa kasih. Pun pula saat dimana tak ada mawaddah, masih bisa membentuk rasa kasih dan sayang.
Siapa Rabi’ah?
Rabi’ah Al-Adawiyah adalah seorang budak di keluarga Atik, bangsawan Kota Basrah, salah satu kota besar di Iraq. Beliau hidup tahun abad kedua hiriyah sejaman dengan Imam Sufyan As-Tsauri, Imam Syafi’I, Ibrohim bin Adham, Ma’ruf al-Karkhy dan imam-imam besar lainnya. Beliau terjebak menjadi budak oleh perampok setelah menjadi yatim piatu. Namun setelah pemiliknya yang sewenang2 terhadapnya itu melihat keanehan yang luar biasa pada Beliau saat bermunajat dimalam hari, akhirnya ia dibebaskan, dan selanjutnya hidup membangun sebuah gubug di padang tandus pinggiran kota Basra. Beliau meninggal tahun 185 H pada usia 85 tahun dan di makamkan di Basra.
The Lover…
Beliau adalah seorang yang betul-betul merasakan “kasmaran berat” kepada Alloh Ta’alaa. Pernah pada tengah malam, beliau naik ke atap rumahnya lalu bermunjat ; Alloh Tuhanku, suara hiruk pikuk telah mereda, segala gerak laku telah tenang kembali, dan yang kasmaran sedang menyendiri memadu kasih, Oh Kasihku, aku pun menyendiri denganMu, jadikanlah kesendirian dimalam ini, langkah kebebasanku dari api neraka…”
Seperti Uang logam
Rasa mahabbah (cinta) ibarat dua sisi gambar uang logam. Dibalik rasa cinta seorang yang berada di puncak kasmarannya, pasti disana ada pula rasa takut (khouf)… takut kehilangan.. takut kangen.. takut salah… takut… takut…
Rabi’ah adalah seorang yang selalu menangis karna takut kehilangan kasihNya… tempat sujudnya selalu tergenang oleh air mata… betul-betul air mata yang bercucuran.. bukan sekedar menetes..
Ketika Rabi’ah ditanya, kenapa menangis terus?... “aku takkan lagi menangis bila sudah bertemu kekasiku…” jawabnya. “yang sedang kasmaran dengan Alloh, pasti keluh dan kangennya takkan mereda selagi belum bertemu kekasihnya” jawabnya lagi di kesempatan yang lain.
Selalu menyendiri...
رَاحَتِي يَا اخْوَتِي فِي خَلْوَتِي وَحَبِـيْـبِي دَائِمًا فِي حَضْرَتِي
لَمْ أَجِدْ عَنْ هَـوَاهُ عِـوَضًا وَهَـوَاهُ فِي البَرَايَا مِحْـنَـتِي
حَيْـثُمَا كُنْتُ أُشَاهِدُ حَسَنَهُ فَهُوَ مِحْـرَابِي إِلَـيْهِ قِبْـلَـتِي
يَا حَبِيْبَ القَلْبِ يَا كُلَّ المُنَى جُدْ بِوَصْلٍ مِنْكَ يَشْفِي مُهْجَتِي
يَا سُـرُوْرِي وَحَـيَاتِي دَائِمًا نَشْـأَتِي مِنْكَ وَأَيْضًا نَشْـوَتِي
قَدْ هَجَرْتُ الخَلْقَ جمْعًا أَرْتَجِي مِنْكَ وَصْلاً فَهُوَ أَقْصَى مُنْـيَتِي
Saat Kekasihku selalu dihadapanku
Tak kutemukan cintaNya berbanding apapun
Dan cintaNya pada yang lain adalah kecemburuanku
Tatkala kusaksikan segalanya adalah keindahanNya
Kekasihku tempat sujud dan kiblatku
Duhai kekasih hati...Duhai pangkal segala asa
Sentuhlah diriku... tuk mengobati jiwaku
Duhai kebahagiaan dan asa hidupku...selalu
Duhai gelora semangat dan segala gairahku
Kuindahkan semua ciptaanMu...tuk bisa
Meraih sentuhan diriMu... inilah puncak asaku
Kalau Rabi’ah sedang kasmaran…
إِنِّي جَعَلْتُكَ فِي الفُؤَادِ مُحَدِّثِي وَأَبَحْثُ جِسْمِي مَنْ أَرَادَ جُلُوْسِي
فَالجِسْمُ مِنِّي لِلْجَلِيْسِ مُؤَانِسٌ وَحَبِـيْبُ قَلْبِي فِي الفُؤَادِ أَنِيْسِي
Kutempatkan diriMu dihati ini sebagai teman berbisik
Dan kurelakan tubuhku ini pada siapa yang ingin menjamahnya
Memang tubuh ini membuat nyaman baginya
Namun, kekasih di hati tetaplah yang membuat syahdu
Rabi’ah ga mau kelain hati.....
حَبِـيْـبِي لَيْسَ يَعْدِلُهُ حَبِـيْبٌ وَلاَ لِسِوَاهُ فِي قَلْبِي نَصِيْبُ
حَبِيْبٌ غَابَ عَنْ بَصَرِي وَسَمْعِي وَلَكِنْ فِي فُؤَادِي مَا يَغِيْبُ
Tak ada kekasih satupun yang menyamai kekasihku
Tak ada di hatiku tempat sedikitpun selain kekasihku itu
Kekasih yang tak tampak di mata dan telingaku
Tapi selalu hadir di hatiku.
Rabi’ah mengungkapkan alasan cintanya….
أُحِبُّكَ حُـبَّينْ حُبُّ الهَوَى وَحُــبَّا ِلأنَّكَ أَهْلٌ لِـذَاكَا
فَأَمَّا الَّـذِي هُوَ حُبُّ الهَوَى فَشُـغْلِي بِذِكْرِكَ عَمَّنْ سِوَاكَا
وَأَمَّا الَّـذِي أَنْتَ أَهْلٌ لَـهُ فَلَسْتُ أَرَى الكَوْنَ حَتىَّ أَرَاكَا
فَمَا الحَمْدُ فِي ذَا وَلاَ ذَاكَ لِي وَلَكِنْ لَكَ الحَمْدُ فِي ذَا وَذَاكَا
Aku mencintaimu karna dua hal, karna cinta pada cintaku
Dan cinta karna Engkau pantas untuk dicinta.
Untuk cinta pada cintaku
adalah saat aku terlalu mabuk asmara ingat diriMu, tak terbagi pada yang lain
Sedang karna engkau yang pantas dicinta
adalah karna aku tak melihat segalanya kecuali dirimu...
Aku tak butuh pujian karna ini dan itu
Tapi karna Engkaulah yang pantas akan semua itu
Rabi’ah pun menjadi gila ...
فَلَيْتَكَ تَحْلُو وَالحَـيَاةُ مَرِيْرَة وَلَيْتَكَ تَرْضَى وَالأَنَامُ غَضَّابُ
وَلَيْتَ الَّذِي بَيْنِي وَبَيْنَكَ عَامِر وَبَيْـِني وَبَـيْنَ العَالمِيْنَ خَرَابُ
إِذَا صَحَّ مِنْكَ الوُّدُ فَالْكُلُّ هَيِّن وَكُلُّ الَّذِي فَوْقَ التُّرَابِ تُرَابُ
Andai serasa manis denganMu dimana hidup begitu pahit getah
Andai Engkau ridho saat orang2 pada marah
Andai diantara kita terasa indah
padahal jagad raya rusak parah
Saat bersua uluran kasihMu, segalanya jadi hina
Apapun yang diatas debu seolah juga debu
Rabiah berdendang pula…
كُلُّهُمْ يَعْبُدُوْنَ مِنْ خَوْفِ نَار وَيَرَوْنَ النَّجَاةَ حَظًّا جَزِيْلاً
أَوْ أَنْ يَسْكُنُوا الجِنَانَ فَيَحُظُّوا بِقُصُوْرٍ وَيَشْرَبُوْا سَلْسَبِيْلاً
لَيْسَ لِي فِي الجِنَانِ وَالنَّارِ حَظٌّ أَنَا لاَ أَبْـتَغِي بِحُبِّي بَدِيْلاً
Mereka menghamba karna takut neraka
Mereka pandang lepas dari itu suatu keberuntungan yang nyata
Atau mereka beruntung dapat menempati surga
dalam istana2 atau minum salsabila
aku tak merasa, surga dan neraka sebagai bagian asa
aku tak mencari cinta berbalas apa-apa
Siapa yang gak mau surga? Siapa pula yang mau neraka? Tapi Rabi’ah tidak peduli semua itu.. benar2 sudah gila...
Pasti semua akan menyalahkannya, dan akan bilang ; “tidak sesuai syare’at!!!”
Ya, itu bisa benar...
Tapi para psikiater akan menjawab ;
“justru anda yang salah! , orang gila kok dikomentari”
Atau cukup berkaca pada diri sendiri?
Sudahkah aku cinta pada Alloh? Pernahkah? Bagaimana rasanya?
Kalau aku cinta Alloh, aku berbuat apa? Kapan? Seberapa? Puas?
Ya. Sekali lagi, iya.
Jika cinta masih bisa diungkapkan, itu bukan cinta.
Jika cinta berharap balasan, itu bukan cinta.
Jika cinta masih terbagi, itu bukan cinta.
Jika..... jika... jika...dan jika cinta belum gila......ya bukan cinta.
Bisa2 justru Rabi’ah yang menghakimi..
Kamu beribadah, berharap kepada Alloh atau surga?
Itu Syirik (mendua) kah ? Itu ikhlas (ga pamrih) kah ? Itu takut neraka kah?...kah?
Bila jawabannya ;
Lha itu kan perintah Alloh, itu janji Alloh... dst..dst.. etc..etc..
Nilai : eN O eL. Itu bukan cinta.
Komen pribadi:
Rabi’ah Al-Adawiyah itu wanita hebat ya...
Suka artikel diatas ?, Silahkan Klik :
POSTING : Robi'ah Al-Adawiyah Orang Gila!
SHARE : Bagikan untuk teman anda. Semoga bermanfaat dan terima kasih.