Yan Nabi: Tamsil Pelajaran (Ad-Dabbagh) 4

Beberapa tamsil dikemukakan agar lebih mudah mencerna pelajaran yang seharusnya punya muatan tinggi. Berikut ini sebagian contoh dan insya Alloh akan di update pada kesempatan yang akan datang.

Tamsil Pelajaran dari Sidi Syekh Abdul Aziz Ad-Dabbagh Maroko (Kitab Al-Ibriez) :

Tamsil Pelajaran : Manfaat sholawat
Seperti tuan tanah yang memberikan sebidang sisa tanah kosong kepada pekerja untuk digarap dan diambil hasilnya 100 % untuk mereka.

Sholawat kepada Baginda Nabi bukan karena Beliau butuh pahala bacaan sholawat itu, meskipun lahan garapannya adalah milik Beliau. (273)

Tamsil pelajaran : inti amal
Apa perbedaan tetesan air tawar dan tetesan air madu? Tentu rasa manisnya, meski tetap dapat menghilangkan dahaga.

Begitu juga dengan amal perbuatan yang bila berasa tawar tentu sudah kehilangan asror (rahasia keutamaan) nya, meski masih bisa dibilang telah beramal. Berbeda hasilnya bila saat beramal teriring keyakinan, semangat serta keterkaitan antara gerak dhohir dan hati. (312)

Tamsil pelajaran : tingkatan ilmu
Saat seseorang membangun rumahnya sendiri tanpa dibantu oleh seorangpun, mulai dari peletakan batu pertama hingga titik akhir finishing. Setelah selesai semua dia pergi dan kembali bersama temannya. Dan saat memandang rumah, tentu pengetahuan si pembuat rumah jauh lebih detil luar dalam, dari pada temannya. (80)

Itulah contoh bahwa tingkat pemahaman orang terhadap segala hal pasti berbeda. Hal ini sesuai pula dengan asmaul husna :
Al-Awwalu, Al-Aakhiru, Al-Bathinu, Ad-dhohiru.

Tamsil pelajaran : cahaya ilmu
Apabila air tawar yang bening dicampur dengan segala jenis dan macam air lainnya, baik air yang manis, asin, asam, panas, es dan sebagainya. Maka semua akan terlarut dalam air, meski berapapun rasa yang masuk di dalamnya. (81)

Beginilah bila ilmu mendapatkan cahayanya. Berapapun cahaya yang masuk, tetap akan lebur dan menyatu tanpa batas.
Semisal seseorang membuka mata menatap persawahan, lalu beberapa detik kemudian menutupnya kembali. Tentu puluhan pengetahuan langsung masuk dalam dirinya. Mulai dari pepohonan, tanah, langit, mega, sungai, warna hijau, putih, kuning, biru dan seterusnya.

Tamsil pelajaran : ilmu dhohir dan batin
Ilmu dhohir bagaikan obor yang menjadi penerang di malam hari. Sedangkan ilmu batin seperti halnya cahaya matahari di waktu siang. (253)

Mungkin seseorang akan menganggap bahwa obor ditangannya sudah tidak berguna bila ada cahaya matahari. Padahal, bila malam telah tiba dan gelap menyelimuti, dia masih membutuhkan obor itu. Oleh karena itu, apa yang didapatkan disiang hari karena cahaya matahari, akan terus didapatkannya di malam hari bila obor itu masih menyala di tangannya.

Tamsil pelajaran : ghoflah seperti baju kotor
Ghoflah (lalai) dan hijab bagaikan baju kotor yang akan memancing lalat untuk mendekat. Saat baju kotor itu dipakai saat itu pula lalat akan mendekat. Dan saat baju itu dilepas maka lalatpun akan menghilang. (262)

Pengibaratan ini sesuai ayat :

إنا فتحنا لك فتحا مبينا ليغفر لك ما تقدم من ذنبك وما تأخر

Kita lepaskan baju anda dengan sebenarnya, sehingga tak ada lagi segala hijab, saat Alloh melindungi (maghfiroh) untuk anda sebab-sebab yang membuat anda terjebak dosa serta melindungi dari segala efek akibat dosa.

Tamsil pelajaran : kramat gandul

Jika ada juragan yang ingin inspeksi di salah satu ladang pertaniannya, sekaligus akan menguji petani-petani penggarapnya. Maka dia harus mengajak serta seluruh institusi dan jawatan yang terkait. Bila kemudian sang juragan mendapat hasil dari kunjungannya, tentu orang-orang disekitarnya akan mengetahuinya pula sesuai fungsi dan kompetensi masing-masing. (265)

Tamsil ini sesuai dengan apa yang didapatkan para wali kekasih Alloh yang selalu ada ketergantungan dengan Baginda Nabi, bahkan dalam mengetahui hal-hal gaib. Bila Baginda Nabi diberi pengetahuan Alloh hal gaib, tentu para kekasih Alloh juga akan mengetahuinya, sesuai kekuatan fungsi dan tingkat kompetensinya.

Suka artikel diatas ?, Silahkan Klik :