Keistimewaan sesuatu tentu akan mengikuti keistimewaan ujung pangkal yang mendasarinya. Begitu juga dengan keistimewaan ummat ini, tentu takkan lepas dari keistimewaan nabinya, Kalaulah tidak ada Beliau, tentu kita sebagai ummatnya tidak akan mendapat keleluasaan dan segala fasilitas dalam menghamba kepada Alloh
. Dan dengan tahu anugerah keistimewaan ini diharapkan untuk menambah rasa berterima kasih kepada Sang Nabi, karena bersyukur kepda Beliau tentu diujungnya akan bersyukur pula kepada Sang Pengutusnya, Alloh
Berikut ini bagian kedua dari sebagian keistimewaan yang didapatkan ummat Nabi Muhammad
:
Keempatbelas : Banyak yang Masuk Surga Tanpa Hisab
عن عمران بن حصين رَضيَ اللهُ عنه قال: لا رقية إلا من عين أو حُمةٍ) فذكرته لسعيد بن جبير فقال: حدثنا ابن عَبَّاسٍ قالَ رسولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عليهِ وسَلَّمَ : عُرضت عليّ الأمم، فجعل النَّبيّ صَلَّى اللهُ عليهِ وسَلَّمَ والأنبياء يمرون معهم الرهط، والنَّبيّ ليس معه أحد، حَتَّى رُفع لي سواد عظيم، قلت: ما هذا؟ أمتي هذه؟ قيل: بل هذا موسى وقومه، قيل: انظر إلى الأفق، فإذا سواد يملأ الأفق!! ثم قيل لي: انظر هاهنا وهاهنا - في آفاق السماء - فإذا سواد قد ملأ الأفق قيل: هذه أمتك، ويدخل الجَنَّة من هؤلاء سبعون ألفاً بغير حساب....
bersabda : Dipaparkan dihadapanku seluruh ummat manusia. Nabi dan para nabi yang lain diikuti sekelompok orang, ada pula nabi yang tidak diikuti seorangpun. Sampai pada saat terlihat dihadapanku kelompok besar, lalu aku bertanya : apakah ini ? apakah ini ummatku ? Lalu dijawab : bukan, ini Nabi Musa dan kaumnya. Kemudian dijawab lagi : Lihatlah sampai batas cakrawala. Tiba-tiba terlhat sekelompok sangat besar memenuhi cakrawala. Dikatakan lagi : lihatlah ke sini, dan kesini, yakni cakrawala di langit, tiba-tiba lagi, sejumlah sangat besar memenuhi cakrawala langit. Dikatakan lagi : ini ummatmu, dan akan masuk ke surga diantara mereka sejumlah 70.000 orang tanpa hisab... (Imam AL-Bukhori)
Kelimabelas : Masa terbaik
عن أنس رَضيَ اللهُ عنهُ قال: قالَ رسولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عليهِ وسَلَّمَ : مثل أمتي مثل المطر لا يُدرى أوله خير أم آخره
bersabda : Ummatku ibarat hujan, tidak diketahui mana yang terbaik antara masa pertama atau masa teraakhir. (Imam At-Tirmidzi)
Keenambelas : Sholat Isya’
مُعَاذَ بْنَ جَبَلٍ يَقُولُ أَبْقَيْنَا النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي صَلَاةِ الْعَتَمَةِ فَأَخَّرَ حَتَّى ظَنَّ الظَّانُّ أَنَّهُ لَيْسَ بِخَارِجٍ وَالْقَائِلُ مِنَّا يَقُولُ صَلَّى فَإِنَّا لَكَذَلِكَ حَتَّى خَرَجَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالُوا لَهُ كَمَا قَالُوا فَقَالَ لَهُمْ أَعْتِمُوا بِهَذِهِ الصَّلَاةِ فَإِنَّكُمْ قَدْ فُضِّلْتُمْ بِهَا عَلَى سَائِرِ الْأُمَمِ وَلَمْ تُصَلِّهَا أُمَّةٌ قَبْلَكُمْ
membiarkan kita saat sholat ‘atamah (isya’) hingga larut malam, sampai-sampai ada yang menduga bila Beliau tidak akan keluar, (namun) ada pula yang bilang bahwa Beliau akan sholat bersama kita. Sebagian besar dari kita pun menduga demikian. Dan saat Beliau keluar, mereka melaporkan selentingan yang terjadi kepada Beliau. Lalu Rasululloh bersabda : Bermalamlah anda sekalian dengan sholat (isya’) ini, karena anda sekalian diberi anugerah sholat ‘isya’ ini atas seluruh ummat yang lain, dan tidak satupun ummat sebelum anda yang diperintahkan sholat ini.
Ketujuhbelas : Hari Jum’at
عَنْ حُذَيْفَةَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : أَضَلَّ اللَّهُ عَنِ الْجُمُعَةِ مَنْ كَانَ قَبْلَنَا ، فَكَانَ لِلْيَهُودِ يَوْمُ السَّبْتِ ، وَكَانَ لِلنَّصَارَى يَوْمُ الأَحَدِ ، فَجَاءَ اللَّهُ بِنَا فَهَدَانَا لِيَوْمِ الْجُمُعَةِ، فَجَعَلَ الْجُمُعَةَ وَالسَّبْتَ وَالأَحَدَ، وَكَذَلِكَ هُمْ تَبَعٌ لَنَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ، نَحْنُ الآخَرُونَ مِنْ أَهْلِ الدُّنْيَا الأَوَّلُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، الْمَقْضِيُّ لَهُمْ قَبْلَ الْخَلائِقِ
bersabda : Alloh menyembunyikan hari Jum’at kepada ummat sebelum kita. Dahulu Yahudi dipilihkan hari Sabtu, sedangkan Nasrani pada hari Ahad. Kemudian Alloh memberikan hidayah (pencerahan) kepada kita hari Jum’at. Dan menjadikan urutannya adalah Jum’at, Sabtu lalu Ahad. Begitu juga apa yang terjadi pada mereka yang akan mengikuti kita pada hari kiamat nanti. Kita adalah ummat yang datang terakhir datang dari sekian penduduk dunia, (namun) kita sebagai yang datang pertama pada hari kiamat kelak, saat pengadilan ditegakkan sebelum semua makhluq lainnya. (Imam Abu Uwanah)
Kedelapanbelas : Sebagian Bangkai dan Darah
عن ابن عمر رَضيَ اللهُ عنهما قال: قالَ رسولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عليهِ وسَلَّمَ : أُحلت لنا ميتتان ودمان: فأما الميتتان فالحوت والجراد، وأما الدمان فالكبد والطحال
bersabda : dihalalkan untuk ummat kita dua bangkai dan dua darah. Adapun dua bangkai adalah ; ikan (paus) dan belalang. Sedangkan dua darah adalah hati dan limpa. (Imam Ibnu Majah)
Kesembilanbelas : Bermacam Mati Syahid
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ما تعدون الشهيد فيكم، قالوا: يا رسول الله، من قتل في سبيل الله فهو شهيد، قال: إن شهداء أمتي إذاً لقليل، قالوا: فمن هم يا رسول الله؟ قال: من قتل في سبيل الله فهو شهيد، ومن مات في سبيل الله فهو شهيد، ومن مات في الطاعون فهو شهيد، ومن مات في البطن فهو شهيد...
bertanya kepada para sahabatnya : apa yang anda sekalian anggap sebagai orang yang mati syahid ? Para sahabat berkata: orang yang gugur di jalan Alloh adalah syahid. Lalu Rasululloh mengomentari : Bila demikian, orang-orang yang mati syahid dari ummatku sangatlah sedikit. Para sahabat lalu bertanya: Jadi, siapakah mereka wahai Rasululloh ? Rasululloh menjawab : orang yang gugur di jalan Alloh adalah syahid, orang yang meninggal di jalan Alloh adalah syahid, orang yang meninggal terkena wabah adalah syahid, orang yang mati terkait perut adalah syahid... (Imam Muslim)
Keduapuluh : Sedikit Amal Banyak Pahala
عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَثَلُكُمْ وَمَثَلُ أَهْلِ الْكِتَابَيْنِ كَمَثَلِ رَجُلٍ اسْتَأْجَرَ أُجَرَاءَ فَقَالَ مَنْ يَعْمَلُ لِي مِنْ غُدْوَةَ إِلَى نِصْفِ النَّهَارِ عَلَى قِيرَاطٍ فَعَمِلَتْ الْيَهُودُ ثُمَّ قَالَ مَنْ يَعْمَلُ لِي مِنْ نِصْفِ النَّهَارِ إِلَى صَلَاةِ الْعَصْرِ عَلَى قِيرَاطٍ فَعَمِلَتْ النَّصَارَى ثُمَّ قَالَ مَنْ يَعْمَلُ لِي مِنْ الْعَصْرِ إِلَى أَنْ تَغِيبَ الشَّمْسُ عَلَى قِيرَاطَيْنِ فَأَنْتُمْ هُمْ فَغَضِبَتْ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى فَقَالُوا مَا لَنَا أَكْثَرَ عَمَلًا وَأَقَلَّ عَطَاءً قَالَ هَلْ نَقَصْتُكُمْ مِنْ حَقِّكُمْ قَالُوا لَا قَالَ فَذَلِكَ فَضْلِي أُوتِيهِ مَنْ أَشَاءُ
besabda : Anda sekalian ini bila dibandingkan dengan dua ahlul kitab seperti halnya seorang laki-laki yang menyewa barang-barang sewaan. Lalu dia berkata : siapa yang mau bekerja untukku dari pagi hingga tengah hari dengan upah satu qiirot (sekeping emas) ? Orang-orang yahudi lah yang mau melakukannya. Kemudian dia berkata : siapa yang mau bekerja untukku dari tengah hari sampai waktu ashar dengan upah satu qiirot ? Orang-orang Nasrani yang mau melaksanakannya. Kemudian dia berkata lagi : siapa yang mau bekerja untukku dari ashar sampai terbenam matahari untuk dua qiirot ? anda semualah yang mau melakukannya. Orang Yahudi dan Nasrani lalu marah seraya berkata : bagaimana bisa kita banyak bekerja tapi upahnya sedikit ? Dia menjawab : apakah aku mengurangi hak kamu sekalian ? Mereka menjawab : tidak. Dia berkata lagi : itulah anugerahku yang bisa saja aku berikan kepada siapapun yang aku kehendaki. (Imam Muslim)
Keduapuluhsatu : Salah, Lupa dan Terpaksa
عن ابن عَبَّاسٍ رَضيَ اللهُ عنهُما عن النَّبيِّ صَلَّى اللهُ عليهِ وسَلَّمَ قال: إن الله وضع عن أمتي الخطأ والنسيان، وما استكرهوا عليه
bersabda : Sungguh Alloh meletakkan (catatan, tidak dicatat) dari ummatku ; kesalahan, lupa dan saat dimana mereka dipaksa (melakukannya) (Imam Abu Dawud)
Keduapuluhdua : Tidak Dosa Saat Belum Dilakukan
وعن أبي هُرَيْرة رَضيَ اللهُ عنهُ قال: قالَ رسولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عليهِ وسَلَّمَ : إنَّ الله تجاوز لأمتي عمّا توسوس به صدورُها ما لم تعمل به، أو تتكلم به، وما استُكرهوا عليه.
bersabda : Sungguh Alloh melewatkan untuk ummatku (tidak mencatat sebagai dosa) ; apa yang terbetik didada selagi belum dikerjakan dan dikatakan, serta saat dimana mereka dipaksa (melakukannya) (Imam Ibnu Majah).
Suka artikel diatas ?, Silahkan Klik :
POSTING : Ummat yang Istimewa 2
SHARE : Bagikan untuk teman anda. Semoga bermanfaat dan terima kasih.
