Seseorang yang telah mati (mayyit), tentu seketika itu mati pula amal perbuatannya. Namun demikian, dia masih mungkin mendapatkan ni’mat anugerah yang bisa dirasakannya, bahkan dari empat sisi yang berbeda. Baik hal itu dari bapak moyang mayyit, dari anak keturunan mayyit, dari anugerah Allohdan RasulNya, dan dari saudara seiman dan seislam.
Satu persatu dijelaskan :
Pertama : Dari Bapak Moyang Mayyit
Diantara dasarnya adalah riwayat Tuan Ali bin Abi Tholib berkata: Sayyidah Khodijah bertanya kepada Rasulullohوَالَّذِينَ آمَنُوا وَاتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُم بِإِيمَانٍ أَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَا أَلَتْنَاهُم مِّنْ عَمَلِهِم مِّن شَيْءٍ ۚ كُلُّ امْرِئٍ بِمَا كَسَبَ رَهِينٌ
تَكَادُ السَّمَاوَاتُ يَتَفَطَّرْنَ مِنْ فَوْقِهِنَّ ۚ وَالْمَلَائِكَةُ يُسَبِّحُونَ بِحَمْدِ رَبِّهِمْ وَيَسْتَغْفِرُونَ لِمَنْ فِي الْأَرْضِ ۗ أَلَا إِنَّ اللَّهَ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
رَبّنَا اِغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِينَ يَوْم يَقُوم الْحِسَاب
وَالَّذِينَ جَاءُوا مِنْ بَعْدِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ
Suka artikel diatas ?, Silahkan Klik :

POSTING : Mayyit Masih Mendapat Anugerah
SHARE : Bagikan untuk teman anda. Semoga bermanfaat dan terima kasih.

