Adzab atau siksa tidak akan datang kecuali dari perbuatan dosa atau kesalahan yang sudah diperbuat. Berbeda dengan bala’ atau cobaan yang merupakan ujian kenaikan kelas dan bisa datang setiap saat. Ada satu tips aman dari bencana atau adzab yang menarik seperti dalam ayat :
وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُعَذِّبَهُمْ وَأَنْتَ فِيهِمْ وَمَا كَانَ اللَّهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُونَ
(Alloh tidakkan menyiksa mereka, selagi anda (Muhammad) berada di antara mereka.
Dan Alloh tidak pula menyiksa mereka, selagi mereka beristighfar).
Ayat yang diturunkan kepada Baginda Nabi Muhammad ini adalah salah satu ta’dhim Alloh kepada Beliau, sebagaimana yang dilakukan kepada para utusan-utusan Nya yang lain. Alloh tidak akan menimpakan adzab kepada suatu kaum, kecuali Nabi Nya sudah keluar dari daerah jangkauan adzab.
Surat Al-Anfal 8 ini memberikan 2 tips jitu agar aman dan atau selamat dari bencana ;
1. menghadirkan Rasululloh di antara kita.
2. istighfar (minta ampunan)
Bagaimana bisa menghadirkan Rasululloh pada saat sekarang, padahal Beliau telah wafat?
Rasululloh bersabda ;
مَا مِنْ أَحَدٍ يُسَلِّمُ عَلَىَّ إِلاَّ رَدَّ اللَّهُ عَلَىَّ رُوحِى حَتَّى أَرُدَّ عَلَيْهِ السَّلاَمَ
(tiada seorang pun yang salam kepadaku kecuali Alloh mengembalikan ruhku ,
sehingga aku bisa menjawab salamnya)
Dan semua orang pasti tahu, bahwa hidup di alam barzakh tentu berbeda jauh dengan alam dunia. Namun hal ini tidak merubah keyakinan bahwa yang meninggal tetap hidup di alam Barzakh dan menikmati segala fasilitas di dalamnya. Bahkan mereka masih terhubung dengan alam dunia dan hebatnya lagi masih bisa mendo’akan yang hidup di dunia.
Contoh kecil tanpa banyak dalil, jika mengucap salam adalah do’a, maka jawaban salam pun juga do’a. oleh karena itu, jika yang ziarah kubur mengucap salam kepada ahli kubur tentu jawaban salam mereka pun do’a bagi peziarah. Apalagi yang menjawab adalah Beliau Baginda Nabi yang tentu kualitas do’a nya jauh dibanding siapapun.
Menghadirkan dengan salam disimbolkan dengan bentuk kata kedua السلام عليك {salam untukmu} yang mengindikasikan bahwa situasinya sedang berhadapan. Situasi inilah yang menciptakan tameng terselubung menahan segala adzab Alloh. Dan bagaimana Alloh akan memberi adzab, jika seseorang sedang terhubung dengan kekasihNya. Sungguh hal yang membuat seorang mukmin untuk berbanyak sholawat dan salam kepada Beliau.
Banyak cara agar tips aman dari bencana bisa ditindaklanjuti, namun teknis paling minimal adalah
- sholat
(karena saat duduk tasyahud terucap salam kepada Beliau)
- sholawat
(karena ibadah ini tidak sempurna jika tidak diiringi salam)
- ziarah Rasululloh di Madinah
(Hadits : siapa ziarah kepadaku setelah aku meninggal, seperti halnya ziarah kepadaku saat aku hidup)
Tips kedua agar aman dari bencana adalah istighfar yang tentu sangat banyak contohnya. Diantaranya(hadits) ;
أستغفر الله الذي لا إله إلا هو الحي القيوم وأتوب إليه
اللهم إني ظلمت نفسي فاغفر لي، فإنه لا يغفر الذنوب إلا أنت
اللهم انى ظلمت نفسى ظلما كثيرا ولا يغفر الذنوب الا الله فاغفر لى مغفرة من عندك وارحمنى انك انت الغفور الرحيم
اللهم أنت ربي لا إله إلا أنت، خلقتني وأنا عبدك، وأنا على عهدك ووعدك ما استطعت
أعوذ بك من شر ما صنعت، أبوء لك بنعمتك علي وأبوء بذنبي، فاغفر لي فإنه لا يغفر الذنوب إلا أنت
سبحان الله وبحمده سبحان الله العظيم استغفر الله واتوب إليه
رب اغفر لي وتب علي إنك أنت التواب الرحيم
Ada hal menarik dalam ayat 8 surat Al-Anfal diatas jika dilihat
terjemah (fi'il mudhore' / present countinus) secara leterlek ;
Alloh tidak SEDANG atau AKAN menimpakan adzab, SAAT anda diantara mereka.
Dan Alloh tidak akan menimpakan adzab kepada mereka, SAAT mereka SEDANG atau AKAN meminta ampunan
Diantara Hikmahnya :
Selalu menghadirkan Rasululloh saat adzab sedang menimpa.
Selalu beristighfar jika ingin tidak tertimpa adzab
والله اعلم
Suka artikel diatas ?, Silahkan Klik :
POSTING : Tips Aman dari Bencana
SHARE : Bagikan untuk teman anda. Semoga bermanfaat dan terima kasih.