Tamsil Pelajaran 9 : Ukuran Dzikir
Beberapa tamsil dikemukakan agar lebih mudah mencerna pelajaran yang seharusnya punya muatan tinggi. Berikut ini sebagian contoh dan insya Alloh akan di update pada kesempatan yang akan datang.
Al-Habib Luthfi bin Ali bin Yahya :
Tamsil Pelajaran 8 : Akal dan Ikhtiyar
Beberapa tamsil dikemukakan agar lebih mudah mencerna pelajaran yang seharusnya punya muatan tinggi. Berikut ini sebagian contoh dan insya Alloh akan di update pada kesempatan yang akan datang.
Al-Habib Luthfi bin Ali bin Yahya :
Bertanya Kepada Pakar
Bertanyalah anda sekalian kepada ahlu dzikir, bila anda semua tidak mengetahui. (Surat An-Nahel 43 dan Al-Anbiya’ 7)
Dari ayat diatas dipahami bahwa ahli berarti pakar , sedangkan dzikir berarti mengingat dan atau menyebut. Sehingga secara tarkib (susunan) arti lebih bebas luasnya adalah pakar dibidang masing-masing. Atau bila yang sering diingat dan disebut serta dia pakar dibidang tersebut maka orang itu disebut ahli dzikir.
Tamsil Pelajaran 7 : Guru Agama Ibarat Sopir
Dan bila itu adalah musibah bagi mereka, maka yang lebih tahu duduk masalahnya tentu akan menganggapnya musibah pula, dan bahkan lebih besar dan sangat merepotkan.
Seperti tembang puisi Syekh Ibnu Qoyyim :
فإن كنت لا تدرى فتلك مصيبة # وإن كنت تدرى فالمصيبة أعظم
Dan bila anda tahu, maka musibah itu menjadi lebih besar.
Khutbah : Sholat Pada Waktunya
Khutbah : sholat pada waktunya
الخطبة الأولى
الحمد الله وحد نحمده ونشكره ونستعين به ونستغفره ونعود بالله من شرور أنفسنا، ومن سيئات أعمالنا من يهدي الله فلا مضل له ومن يضلل فلا هادية له، وأشهد ان لا إله الى الله وحده لا شريك له وأشهد أن محمدا عبده ورسوله، صلى الله عليه وسلم وعلى آله وصحبه أجمعين ومن تبعهم بالإحسان الى يوم الدين. أما بعد ،
أما بعد، فيا عباد الله ... أوصيني نفسي وإياكم بتقوى الله، اتقوا الله.. وهو القائل: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ.
Al-Qur'an Bukan Produk Budaya
Al-Qur'an bukan produk budaya (muntaj tsaqofy) dari seorang arab bernama Muhammad bin Abdullah Al-Qurosy yang pintar membuat puisi. Namun benar-benar wahyu ilahi nan suci, yang seharusnya diterima tidak hanya dengan akal semata, tetapi dengan iman dalam dada. Al-Qur'an adalah salah satu rukun dari mengimani kitab suci. Sedangkan akal dengan keterbatasannya hanyalah berfungsi sebagai pengikat antara apa yang dilihat dan apa yang dirasa.
Banyak orang terperangkap teori yang katanya baru bernama hermeneutika, tapi ternyata hal itu sekedar kemasan baru dari konten lama yang sejak pertama ayat Al-Qur'an diturunkan hal itu sudah ada. Dimana Al-Qur'an telah tegas menyatakan ; "Dimana atau seberapa keimananmu bila ayat-ayat ini sekedar teks budaya bergaya puisi atau prosa indah ?"
Puisi Kesedihan Sahabat Nabi
Sahabat Hassaan bin Tsabit Sang Penyair Nabi melantukan puisi kepedihan, ketika Sang Rasululloh mangkat ke haribaan Alloh. Saat itu tak seorang pun yang tidak sedih dan tangis pilu terdengar di segala penjuru dunia, kecuali dari orang kafir dan munafiq. "Seolah lebih baik mati dari pada hidup tanpa mendampingi Beliau", begitu menurut sahabat ini.
Semangat sahabat ini kepada Sang Pujaan begitu meluapnya, apalagi Rasululloh bersabda kepada sahabat ini "Wahai Hassaan, seranglah mereka (kaum musyrikin) dengan hija' mu (syi'ir bernada serangan), sungguh syi'irmu lebih keras dari pada tebasan pedang", perasaan bangga dan bahagia menyelimuti, tidak lain karena dukungan dan penghormatan Rasululloh atas dirinya, seorang tua yang tak kuat membawa pedang namun kuat dalam lisan puitisnya.
Dan kesedihan begitu memuncak dan langit terasa runtuh, saat Rasululloh wafat. Sahabat Hassaan bin Tsabit menyampaikan ritsa' (tangisan yang ditumpahkan melalui kata-kata) nya seperti bait-bait di bawah ini :
Awas Fitnah 3
Sumber fitnah :
Fitnah disebut sebagai potensi ibtila’ dan ikhtibar karena memang bahan dasarnya sudah ada serta tinggal menunggu waktunya saja. Seperti contoh ; duit adalah potensi fitnah. Karena di masa sekarang orang tidak bisa tidak sering membutuhkan duit. Tetapi di sisi lain, bila uang terlalu digenggam erat, tentu menimbulkan efek cinta dunia. Dilepas semua tidak bisa, digenggam juga berbahaya.
Dalam beberapa nash disebutkan beberapa hal yang berpotensi fitnah :
Awas Fitnah 2
Dalam kaitan masalah fitnah perlu disampaikan beberapa penjelasan agar setiap mu’min waspada dan selalu menjaga kesadaan diri, kepada siapa semua ini harus berujung pangkal. Dimana telah dijelaskan sebelumnya pengertian tentang fitnah dan untuk tujuan apa fitnah itu ada.
Selanjutnya adalah hal-hal seputaran tentang potensi ujian dan latihan ini :
Fitnah ada dimana-mana
عَنْ أُسَامَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ أَشْرَفَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى أُطُمٍ مِنْ آطَامِ الْمَدِينَةِ فَقَالَ هَلْ تَرَوْنَ مَا أَرَى إِنِّي لَأَرَى مَوَاقِعَ الْفِتَنِ خِلَالَ بُيُوتِكُمْ كَمَوَاقِعِ الْقَطْرِ
Awas Fitnah !
F itnah dalam rumus etimologi arab berarti potensi mendapat ujian (ibtila’) atau latihan (ikhtibar). Dan seperti diketahui, seseorang mendapat ujian karena untuk kenaikan kelas. Dan terkadang seseorang harus menempuh dari latihan ke latihan yang lain, untuk mencari pengalaman yang seluas-luasnya.
Berbeda dengan adzab atau siksa yang terjadi setelah ada perbuatan melanggar aturan (ma’shiyat) yang telah ditentukan Alloh, ibtila’ dan ikhtibar terjadi karena sebelumnya memang tidak ada apa-apa, bahkan justru sering terjadi saat seseorang semakin mendekat (taqorrub) kepada Alloh. Hal yang berpotensi menimbulkan ibtila’ atau ikhtibar inilah disebut fitnah.
Do’a Sapu Jagad Versi Hadits
Do’a adalah senjata seorang mu’min (silahul mu’min). Dan disebut sapu jagad karena merunut redaksi yang disampaikan seolah menyapu bersih hal yang perlu dipanjatkan dalam setiap do’a ; yakni memohon agar mendapatkan hal positif dan terhindar dari hal-hal yang negatif.
Do’a sapu jagad perlu disampaikan untuk berjaga dari kekurang sempurnaan do’a yang dipanjatkan. Bahkan bila dirunut secara detail, pasti lah ada kekurangan, baik itu sengaja maupun tidak. Contoh saja ketika berdo’a ; Ya Alloh, aku mohon kaya. Itu sajakah ? mau kaya tapi sakit ?. Berdo’a lagi : Ya Alloh, mohon kaya dan sehat. Itu saja ? mau kaya sehat, tapi tak punya keluarga ?. Berdo’a lagi: Ya Alloh, mohon kaya, sehat dan keluarga sakinah. Begitu ? mau kaya, sehat, berkeluarga, tapi tak punya tetangga ?. berdo’a lagi: Ya Alloh, mohon kaya, sehat, kaya, berkeluarga, bertetangga baik. Cukupkah ? mau kaya, sehat, kaya, berkeluarga, bertetangga, tapi daerahnya rawan bencana ?. mau masuk surga ? Begitu seterusnya, pasti ada bolongnya dan tidak sempurna.
Dalam kesempatan sebelumnya telah disampaikan do’a sapu jagad versi Al-Qur’an dan Sholawat Sapu Jagad. Dibawah ini beberapa contoh do’a sapu jagad yang versi hadits :
Do'a Sapu Jagad Versi Al-Qur'an
Do’a adalah senjata seorang mu’min (silahul mu’min). Dan disebut sapu jagad karena merunut redaksi yang disampaikan seolah menyapu bersih hal yang perlu dipanjatkan dalam setiap do’a ; yakni memohon agar mendapatkan hal positif dan terhindar dari hal-hal yang negatif.
Do’a sapu jagad perlu disampaikan untuk berjaga dari kekurang sempurnaan do’a yang dipanjatkan. Bahkan bila dirunut secara detail, pasti lah ada kekurangan, baik itu sengaja maupun tidak. Contoh saja ketika berdo’a ; Ya Alloh, aku mohon kaya. Itu sajakah ? mau kaya tapi sakit ?. Berdo’a lagi : Ya Alloh, mohon kaya dan sehat. Itu saja ? mau kaya sehat, tapi tak punya keluarga ?. Berdo’a lagi: Ya Alloh, mohon kaya, sehat dan keluarga sakinah. Begitu ? mau kaya, sehat, berkeluarga, tapi tak punya tetangga ?. berdo’a lagi: Ya Alloh, mohon kaya, sehat, kaya, berkeluarga, bertetangga baik. Cukupkah ? mau kaya, sehat, kaya, berkeluarga, bertetangga, tapi daerahnya rawan bencana ?. mau masuk surga ? Begitu seterusnya, pasti ada bolongnya dan tidak sempurna.
Piranti Bahasa Khutbah
Ada perbedaan pendapat ulama’ mengenai bahasa khutbah yang disampaikan ; apakah harus berbahasa arab ataukah bisa dengan bahasa selain arab ?.
Para ulama’ sepakat bahwa hukum khotib bisa berbahasa arab adalah fardhu kifayah (kewajiban yang bila dilakukan sebagian oleh orang, maka gugurlah kewajiban tersebut. Tapi bila tidak ada satupun yang melakukan tugas itu, maka semuanya berdosa).
Perangkat Khutbah Jum’at
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا نُودِيَ لِلصَّلَاةِ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَى ذِكْرِ اللَّهِ
Wahai orang-orang beriman, bila anda semua telah dipanggil untuk menunaikan sholat di hari Jum’at, maka bergegaslah untuk ber “dzikir” kepada Alloh. (Surat Jum’at 9).
Kata dzikir dalam ayat diatas adalah inti dari kewajiban ritual yang disebut jum’atan. Dimana hal itu terangkai dalam dua tahap ; mendirikan dua khutbah kemudian sholat berjama’ah dua roka’at dengan niat jum’atan.
.
Sholawat Sapu Jagad
S
holawat sapu jagad
adalah bersholawat untuk Baginda Nabi Muhammad yang dimaksudkan sebagai wasilah amal sholeh untuk kemudian diutarakan menjadi do’a yang dipanjatkan kepada Alloh agar memenuhi hajat keinginan sesuai redaksi do’a yang disampaikan.Dan disebut sapu jagad karena merunut redaksi yang disampaikan seolah menyapu bersih hal yang perlu dipanjatkan dalam setiap do’a ; yakni memohon agar mendapatkan hal positif dan tidak terkekang hal yang negatif.
Berikut disampaikan 2 (dua) sholawat berkenaan dengan hal tersebut :
Puisi Puji Untuk Sang Nabi
Hasaan bin Tsabit
bernama lengkap Abul Walid Hassaan bin Tsabit al-Mundzir Al-Khozroji Al-Anshori, adalah penyair yang sangat diandalkan Rasululloh untuk menghadapi serangan kaum musyrikin melalui puisi-puisi mereka yang menyakitkan, meremehkan, membuat kebencian serta melemahkan semangat kaum muslimin.
Beliau memang tidak ikut serta berjuang di laga peperangan karena usia tua atau sakit-sakitan, tetapi perjuangannya adalah melalui sastra puisi. Sampai-sampai Rasululloh memberikan do'a dan pujian kepadanya dengan bersabda : lawan lah kata-kata mereka (kaum musyrikin) dan serang lah, Jibril bersamamu. Atau dikesempatan lain Rasululloh bersabda kepadanya : jawablah mereka untukku, semoga Ruhul qudus (Jibril) bersamamu.
Diantara syi'ir beliau memuji Rasululloh :